Label: ,

Perilaku dan penelitian tentang mencuci tangan dengan sabun di dunia



Berbagai macam masyarakat di dunia mencuci tangan dengan sabun untuk alasan yang berbeda-beda, walaupun pada umumnya perilaku mencuci tangan dengan sabun itu secara luas diketahui untuk membersihkan tangan dari kuman namun perilaku ini tidak otomatis dilakukan untuk tujuan tersebut.
§  Sebuah studi awal dengan pendekatan kualitatif di Kerala, India menunjukkan bahwa orang dewasa menginginkan tangan yang bersih atas dasar kenyamanan, tangan yang tidak bau, menunjukkan kecintaan mereka terhadap anak-anaknya, dan mempraktikkan tanggung jawab sosial mereka dalam masyarakat.

§  Di Ghana, tercatat 25 persen dari seluruh kematian yang dialami oleh balita adalah diakibatkan oleh diare, penyakit ini juga menjadi tiga besar penyakit yang diderita oleh anak-anak. Balita umumnya mengalami tiga hingga lima kali diare selama satu tahun dan jumlah yang kurang lebih sama dialami oleh penderita penyakit infeksi pernapasan. Perhitungan ini berarti 9 juta kejadian penyakit diare dapat dicegah setiap tahunnya dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Penduduk di Ghana adalah pengguna sabun yang aktif, mereka membeli banyak sabun untuk kebutuhan sehari-harinya. Namun hampir seluruh sabun digunakan untuk mencuci piring dan mandi. Pada penelitian mendasar yang dilakukan di Ghana, 75 persen ibu rumah tangga mengaku telah mencuci tangan mereka dengan sabun, namun setelah dilakukan penelitian terstruktur, ternyata hanya 3 persen yang benar-benar melakukannya, sementara 32 persen hanya mencuci tangan mereka dengan air. Beberapa alasan mengapa ibu-ibu ini menggunakan sabun karena mereka merasa merasa tangan terasa bersih dan segar setelah kotoran terlepas, mencuci tangan ddengan sabun juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa mereka menyayangi anak mereka, dan pada saat yang sama meningkatkan status sosial mereka. Kampanye mencuci tangan dengan sabun dimulai pada tahun 2003 di Ghana melibatkan masyarakat dan pihak swasta (Procter & Gamble) dan pada tahun 2007 menunjukkan 13 persen kenaikan perilaku mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet dan 41 persen kenaikan perilaku mencuci tangan dengan sabun sebelum makan [14].
§  Indonesia perilaku sanitasi pada umumnya diperkenalkan melalui program pemerintah pada tahun 1970, dimana masyarakat diajarkan untuk menggunakan MCK dan mandi dua kali sehari (Lumajang, Jawa). Lalu program ini dilanjutkan dengan memperkenalkan perilaku sehat mencuci tangan dengan sabun sebelum makan di sekolah-sekolah dasar. Guru dan staf kesehatan bersama membuat tempat air (dari kaleng cat bekas atau ember plastik, apapun yang tersedia) untuk digunakan oleh anak-anak. Lalu para staf kesehatan melatih guru untuk memeriksa kebersihan para muridnya. Di Pakel, Lumajang, guru juga menyimpan catatan kebersihan anak didiknya untuk melihat apakah perilaku mereka berubah, dalam catatan terlihat bahwa selain penurunan tingkat absensi (tidak sekolah), kini anak-anak juga menjadi rajin beribadah tengah hari karena tersedianya air untuk wudhu, yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan karena kesulitan akses air. . Di daerah lain di Indonesia perilaku mencuci tangan dengan sabun juga diperkenalkan melalui program dokter kecil di tahun 2007 . Dalam sinetron Si Entong yang ditayang di TPI pada 31 Agustus 2008 [17], tampak Entong menjadi pelaku penyuluhan cilik mengajak masyarakat untuk mencuci tangan di pos kesehatan di kediamannya. Perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk memutus mata rantai penularan penyakit juga menjadi salah satu strategi nasional oleh Departemen Kesehatan dengan tujuan membangun masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Strategi STBM ini juga merupakan implementasi strategi utama Departemen Kesehatan yaitu untuk memobilisasi dan memberdayakan masyarakat agar memilih hidup sehat.
§  Pada sebuah penelitian di Filipina yang dipublikasikan oleh Bank Dunia pada tahun 2008 perilaku praktik-pratek kesehatan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi biaya-biaya kesehatan hingga US$455 juta dollar. Sumbangan terbesar dari angka ini terkait dengan angka kematian (yang menjadi biaya terbesar), dan biaya lainnya terkait dari dampak ekonomi seperti kehilangan kesempatan (waktu) untuk sekolah dan memperoleh pendidikan karena sakit, hilangnya waktu produktifitas anggota keluarga karena harus mengurus penderita, biaya-biaya yang harus dibayar di fasilitas kesehatan termasuk biaya administrasi, obat, penanganan kesehatan, dan transportasi. 
§  Pakistan
§  Upaya mensosialisasikan perilaku sehat sanitasi dan mencuci tangan dengan sabun di Nigeria dimulai oleh sebuah program yang diprakarsai oleh UNICEF dengan menggunakan anak sekolah sebagai agen perubahan. Dalam membentuk perilaku sanitasi mandiri dan pengetahuan akan hidup yang bersih dan sehat anak-anak sekolah dirangsang untuk membentuk kelompok kelompok sekolah seperti klub sehat & hak untuk anak, yang melibatkan orang tua dan mengajak partisipasi komunitas di desa untuk ikut serta dalam proyek-proyek sanitasi. Salah satu sekolah memprakarsai Klub Lingkungan Sehat dimana para murid mempromosikan perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk komunitas dan memperkenalkan teknik-teknik untuk menjaga kebersihan air dalam penggunaannya sehari-hari di rumah dan berusaha agar pengetahuan untuk hidup bersih ini diterapkan dirumah. Dengan pertolongan dari guru-guru sekitar 12 anak perempuan dan 18 anak lelaki yang mendirikan klub lalu mengoperasikan dan merawat fasilitas klub serta mengawasi penggunaan sumur bor. Klub tersebut membiayai aktivitasnya dengan menjual ember plastik dan bejana tembikar yang dilengkapi dengan keran. Dua tahun setelah intervensi ini, perilaku mencuci tangan dengan sabun meningkat hingga 95 persen. Guru mulai melaporkan bahwa para murid datang kesekolah dalam keadaan bersih, dan kasus cacingan serta penyakit-penyakit kulit lainnya berkurang. Tidak hanya itu, angka kehadiran murid pun naik dengan teratur per tahunnya, dari 320 murid ketika program pertama kali diperkenalkan, hingga 538 murid pada tahun 2001.

0 komentar
Label: ,

60 detik mencuci tangan

alah satu jalan utama masuknya bibit penyakit adalah tangan. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun sangat disarankan untuk dijadikan sebuah budaya dan kebiasaan sehari-hari. Tangan yang kotor bisa jadi penyebab utama berbagai penyakit, salah satunya terkena diare. Kita tidak bisa meremehkan penyakit diare karena terbukti saat ini diare adalah penyebab nomor dua kematian pada balita.
Bibit penyakit biasanya masuk ke tubuh kita melalui 2 jalan. Yang pertama adalah melalui tangan dan satu lagi melalui hidung. Dengan mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun secara rutin maka secara otomatis tubuh kita akan terlindung dari bibit penyakit yang masuk melalui tangan.





Sampai saat ini ternyata bukan hanya anak-anak saja yang malas untuk mencuci tangan, sebagian besar orang dewasa juga masih sulit untuk membiasakan diri untuk mencuci tangannya. Karena itulah kampanye pentingmya mencuci tangan melalui media kepada masyarakat luas harus terus di lakukan.
Berikut adalah 5 fakta pentingnya melakukan cuci tangan dengan memakai sabun:
  1. Mencuci tangan dengan menggunakan air saja tidak cukup karena lemak dan kotoran masih menempel di tangan.
  2. Mencuci tangan dengan memakai sabun selain menghilangkan lemak dan kotoran yang menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti radang tenggorokan, masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat, mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.
  3. Setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (sebelum mengolah atau memakan makanan) adalah saat-saat yang sangat penting untuk mencuci tangan dengan memakai sabun karena dapat menghilangkan kuman yang menempel ditangan.
  4. Membiasakan diri mencuci tangan dengan memakai sabun adalah kegiatan preventif yang paling murah dan efektif dan dapat mengurangi biaya pengobatan kesehatan kita.
  5.  Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare seringkali membuat para siswa tidak masuk sekolah. Salah satu penelitian yang dilakukan diluar negeri menunjukkan membiasakan cuci tangan pakai sabun bisa mengurangi absesi sekolah sekitar 42 persen.

0 komentar

Posisi Pemain Sepak Bola


Nama Posisi Pemain Sepak Bola | Macam-Macam Posisi Pemain Dalam Sepak Bola - Sepak Bola adalah permainan yang mana tiap tim terdiri dari 11 orang yang bermain. Setiap posisi dalam suatu formasi permainan memiliki nama dan tugas masing-masing. Posisi pemain apa saja yang terdapat dalam sebuah tim sangat tergantung dari strategi dan formasi yang digunakan oleh seorang pelatih. Berikut Nama-Nama Posisi Pemain Dalam Sepak Bola.

Penjaga Gawang (Goal Keeper)
Tugas penjaga gawang adalah mencegah atau menghalau bola masuk ke gawang. Penjaga gawang adalah palang pintu terakhir lawan dalam usahanya memasukkan bola ke gawang. Seorang Penjaga Gawang harus memiliki kemampuan khusus seperti, refleks yang baik, postur ideal, jumping yang baik, kecepatan, insting dan kemampuan menangkap bola yang baik. Penjaga Gawang adalah satu-satunya pemain dalam suatu tim yang oleh menangkap bola dengan kedua tangan.

Pemain Bertahan (Defender)
Disebut juga dengan istilah “Bek”. Posisi pemain ini bertugas membantu penjaga gawang menghalau lawan dalam usahanya mencetak gol. Pemain bertahan terbagi lagi menjadi :
Bek Tengah (Center Back) - Bek Tengah bertugas menjaga daerah pertahanan sector tengah. Pemain ini posisinya selalu di daerah belakang. Seorang pemain Bek Tengah harus mempunyai kemampuan menyundul bola dengan baik, kecepatan, power dan juga keseimbangan tubuh yang baik.
Bek Sayap (Wing Back) - Bek Sayap bertugas sebagai menjaga daerah pertahanan bagian samping dan juga membantu serangan melalui sektor  sayap. Kecepatan adalah salah satu kemampuan mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemain bek sayap.


Gelandang (Mid Fielder)
Gelandang adalah pemain yang posisinya di antara penyerang dan pemain bertahan. Sesuai posisi dan tugasnya  gelandang di bagi menjadi :
Gelandang Sayap (Side Mid Fielder ) - Gelandang Sayap bertugas sebagai pendukung tim dalam menyusun serangan. Posisinya berada di paling luar. Kemampuan yang harus dimiliki antara lain menggiring, mengumpan dan juga kecepatan.
Gelandang Bertahan (Defensif Mid Fielder) - Gelandang Bertahan disebut juga sebagai jangkar. Pemain ini bertugas sebagai pengrusak permainan lawan, menyuplai bola dari pertahanan, menghalau serangan balik. Seorang pemain gelandang bertahan harus mempunyai daya tahan tubuh yang baik karena pemain ini selalu aktif dalam menyerang maupun bertahan.
Gelandang Serang (Attacking Mid Fielder) - Gelandang Serang adalah gelandang yang bertugas memberikan dukungan atau menyuplai bola ke penyerang untuk mencetak gol.
Gelandang Tengah (Center  Mid Fielder) - Gelandang Tengah bertugas menjaga sektor tengah permainan, mengatur ritme permainan dan menyusun pola serangan. Seorang gelandang tengah haruslah pemain yang cerdik dari pada pemain lain.

Penyerang (Forword)
Penyerang adalah pemain yang posisinya berada paling depan. Tugas utamanya adalah mencetak gol ke gawang lawan. Penyerang terbagi dalam :
Penyerang Tengah (Center Forword) - Pemain ini bertugas hanya sebagai pencetak gol.
Penyerang Bayangan (Second Forword) - Pemain ini berada dibelakang penyerang murni dan mempunyai tugas memberikan umpan akurat kepada penyerang murni, membuka pertahanan lawan, mengupayakan gol untuk timnya.
Penyerang Sayap (Wing Forword) - Penyerang sayap berfungsi selain mencetak gol juga membantu serangan dari sektor sayap dengan memberikan umpan-umpan kepada penyerang murni serta membuka ruang untuk penyerang murni agar dapat mencetak gol.

2 komentar

Bahaya Olahraga Di Malam Hari


Artikel Penjas  - Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari olahraga. Mulai dari untuk menjaga kesehatan tubuh kita, kebugaran tubuh, mengisi waktu luang yang positif dan untuk mengurangi tekanan pikiran atau hiburan. Setiap orang tentu mempunyai waktu luang yang berbeda-beda. Entah itu pagi, siang, sore atau bahkan di malam hari. Namun tahukah anda bahwa olahraga di malam hari ternyata juga berbahaya. Berikut beberapa bahaya olahraga yang dilakukan di malam hari.


Kandungan udara di malam hari cenderung lembab dan kadar oksigen yang tidak sebanyak di siang hari. Hal ini tentu dapat mengganggu kesehatan kita. Terutama pada organ pernapasan kita.
Rentan terjadinya cidera . Suasana yang cenderung gelap meningkatkan resiko cidera tubuh.
Tubuh mudah lelah. Kepadatan aktivitas kita di siang hari tentu menguras banyak tenaga. Nah jika di malam harinya kita melakukan kegiatan olahraga tentu keadaan tubuh kita telah lelah. Hal ini dapat mengurangi daya tahan tubuh dan meningkatkan resiko sakit.
Suhu lingkungan yang dingin di malam hari tentu tidak baik bagi kesehatan kita. Suhu tersebut tidak sesuai dengan suhu tubuh kita yang panas ketika berolahraga.
Bagi orang tertentu olahraga malam dapat menyebabkan gangguan tidur di malam hari.
i d� O 6 ��� ��� i-laki dan 52 siswa perempuan. Sedangkan instrumen yang digunakan yaitu angket minat terhadap pendidikan jasmani dan Multistage Fitness Test (MFT).

Dari hasil analisis data menggunakan SPSS diketahui bahwa korelasi antara minat terhadap pendidikan jasmani dengan tingkat kebugaran jasmani pada siswa laki-laki sebesar 0,684 dan pada siswa perempuan sebesar 0,597. Kedua nilai Sig. (2-tailed) pada perhitungan SPSS menunjukkan kurang dari 0,05 yaitu sama-sama 0,00 sehingga kedua nilai korelasi dinyatakan signifikan. Sedangkan nilai koefisien determinasi pada siswa laki-laki sebesar 0,612 dan pada perempuan sebesar 0,356. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kebugaran jasmani dipengaruhi oleh faktor minat terhadap pendidikan jasmani pada siswa laki-laki sebesar 61,2%, dan siswa perempuan sebesar 35,6%.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat terhadap pendidikan jasmani dengan tingkat kebugaran jasmani pada siswa laki-laki dan perempuan kelas VIII RSBI SMP Negeri 1 Tulungagung tahun 2010-2011.

Kata Kunci : minat, tingkat kebugaran jasmani, pendidikan jasmani.

0 komentar
Label: ,

RPP dan cara penyusunannya


Kali ini saya memberikan cara membuat rpp, di mana sebelumnya saya sudah memberikan beberapa contoh rpp berkaraktersd/mismp/mtssma/ma yang bisa anda padukan dengan cara membuat rpp ini

Langsung saja anda melihat cara membuat rpp semoga bermanfaat

PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


I.    Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. 

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
  • Nama sekolah
  • Mata Pelajaran
  • Kelas/Semester
  • Alokasi Waktu

Catatan:
  1. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
  2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
  3. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

A.Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
  • urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
  • keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
  • keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


B.    Kompetensi Dasar cara membuat rpp

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
  • Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
  • Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

D.    Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E.    Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :
a. Pendahuluan
    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
 
G.    Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
H.    Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.


untuk contoh bisa tengok di sini gan :
http://www.scribd.com/doc/20379055/RPP-Penjas-SD-Kelas-1-6-Semester-1

0 komentar
Label: , , ,

KONSEP PENDIDIKAN LUAR BIASA PETA KONSEP


KONSEP PENDIDIKAN LUAR BIASAPETA KONSEP

Konsep merupakan gambaran mental yang lengkap tentang sesuatu. Dalam kontek ini diharapkan menjawab pertanyaan dibawah ini:
Bagaimana gambaran penjabaran PLB dapat mencapai tujuan akhirnya terhadap anak berkebutuhan khusus?
Bagaimana konsep PLB dan penjabarannya yang dapat memberikan layanan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran ABK?
Bagaimana konsep PLB dapat mengembangkan potensi ABK dengan optimal dan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan?
Untuk itu semua, diperlukan skema yang tepat dalam operasionalnya apat dilihat pada gambar skema di bawah ini.

ANAK TUNANETRA DAN KEBUTUHAN PEMBELAJARANNYA
Anak Tunanetra
Tunanetra (Visually Impaired) adalah mereka yang penglihatannya menghambat untuk memfungsikan dirinya dalam pendidikan, tanpa menggunakan material khusus, latihan khusus atau bantuan lainnya secara khusus.
Mereka termasuk anak yang :
·         Melihat dengan acuity 20/70 (anak tunanetra melihat dari jarak 20 feet sedangkan orang normal dari jarak 70 feet).
·         Mampu membaca huruf E paling besar di Snellen Chart dari jarak 20 feet (acuity 20/200 -legallyy blind)
Kelompok lebih terbatas lagi adalah mereka yang:
§  Mengenal bentuk atau objek dari berbagai jarak.
§  Menghitung jari dari berbagai jarak.
§  Tidak mengenal tangan yang digerakkan.
§  Kelompok yang lebih berat lagi adalah mereka yang:
§  Mempunyai persepsi cahaya (light perception)
§  Tidak memiliki persepsi cahaya (no light perception)
Pengelompokan secaca pendidikan
Secara pendidikan tunanetra dikelompokkan menjadi:
1.    Mereka mampu membaca cetakan standart.
2.    Mampu membaca cetakan standart dengan menggunakan kaca pembesar.
3.    Mampu membaca cetakan besar (ukuran Huruf No. 18).
4.    Mampu membaca cetakan kombinasi cetakan regular dan cetakan besar.
5.    Membaca cetakan besar dengan menggunakan kaca pembesar.
6.    Menggunakan Braille tetapi masih bisa melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas).
7.    Menggunakan Braille tetapi tidak punya persepsi cahaya.
Kebutuhan Pembelajaran anak tunanetra
Keterbatasan anak tunanetra:
1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan.
3. Keterbatasan dalam mobilitas.
Karena itu pengajaran bagi tunanetra harus mengacu kepada:
1. Kebutuhan akan pengalaman kongkrit.
2. Kebutuhan akan pengalaman memadukan
3. Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar.
Media belajar Anak Tunanetra dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Kelompok buta dengan media pendidikannya adalah tulisan braille.
2. Kelompok low Vision dengan medianya adalah tulisan awas.

PENJAS ADAPTIF UNTUK TUNA NETRA
Kesegaran Jasmani dan Gerak
Peserta didik berpenglihatan terbatas seharusnya membutuhkan kesegaran yang lebih baik daripada yang berpenglihatan normal, karena bagi yang berpenglihatan terbatas melakukan satu gerak memerlukan usaha yang lebih banyak daripada diperlukan (buell, 1973). Gerak tanpa melihat kurang efisien dalam penggunaan energi daripada gerak dengan melihat. Aktivitas yang tidak sukar yang menekankan pada pengembangan kekuatan dan daya tahan kardiovaskuler bagi berpenglihatan terbatas merupakan sesuatu yang perlu ditekankan.
Kekuatan dapat dikembangkan dengan aman bagi peserta didik melalui aktivitas mendorong, menarik, dan mengangkat seperti:
Angkat beban menggunakan alat universal (mulai dengan tanpa beban terlebih dahulu, kemudian diberi beban)
1. latihan isometrik
2. memanjat tali jala yang digantungkan
3. lari ditempat
4. sepeda yang berada di tempat
5. lari menempuh jarak tertentu (memakai treadmill)



KETERAMPILAN DAN POLA GERAK DASAR
Peserta didik yang terbatas penglihatannya kurang memiliki pengetahuan atau gambar tentang tubuhnya dan orientasi ruang. kesadaran tentang tubuh dan hubungannya dengan ruang merupakan dua hal yang paling dibutuhkannya. Kelas penjas perlu mencakup berbagai macam aktivitas jasmani yang tidak rumit yang dapat mengembangkan kedua kebutuhan tersebut disamping keseimbangan. Aktivitas itu dapat berupa:
1. menyebutkan bagian-bagian tubuh
1.    menggerakkan bagian-bagian tubuh secara terpisah
2.    mengkoordinasikan gerak dari dua bagian tubuh
3.    merasakan ukuran dari berbagai tubuh
4.    mengidentifikasi bagian-bagian tubuh dari teman lain
5.    memelihara keseimbangan di atas balok keseimbangan yang rendah
Aktivitas Individual dan Kelompok
Peserta didik berpenglihatan terbatas dengan aman dapat berpartisipasi hampir dalam semua aktivitas individual dan kelompok. tidak ada bukti bahwa peserta didik yang ikut dalam kelas pendidikan jasmani mengalami kecelakaan lebih banyak daripada peserta didik normal. French dan Jansma memberikan beberapa pedoman untuk mengadaptasikan permainan agar peserta didik berpenglihatan terbatas dapat ambil bagian secara aman dan sukses (1981; 211)
tempatkan alat yang berbunyi dalam bola, pada gawang, dalam keranjang dan pada tempat hinggap (base)
gunakan formasi rantai (rabaan)
aktivitas dimulai dari tempat yag tetap
manfaatkan keadaan permukaan tempat bermain (rumput yang tingginya berlainan, pasir, tanah) untuk menyatakan batas lapangan permainan dan daerah luar batas permainan.
1. ubah susunan tekstur dari alat
2. gunakan dinding yang telah dilapisi/ ditutup dengan bahan yang lunak
3. gunakan sempritan, memanggil atau meneriakkan nama
4. ukuran lapangan permainan diperkecil
5. batasi jumlah peserta dari kedua tim
6. bermain dengan gerak lambat bila memperkenalkan permainan baru.
7. gunakan bau sebagai tanda dalam situasi tertentu
8. beritahu pemain yang lain bial seseorang pemain lain meninggalkan lapangan atau daerah permainan.

0 komentar
Label: , ,

Penyebab Dan Cara Mencegah Varises



Varises Pada Kaki - Varises adalah pembuluh darah yang keluar  pada kulit berwarna biru. Varises bisa menyebabkan penampilan kita menjadi kurang menarik. Biasanya varises sering terjadi pada lutut bagian belakang, betis, paha. Orang yang menderita varises akan cepat lelah ketika melakukan aktivitas berat. Bagi seorang atlet, varises adalah salah satu hal yang harus dihindari sebisa mungkin. Karena hal ini tentunya akan mempengaruhi prestasinya. Bahkan bagi mereka yang ingin menjadi anggota kepolisian, tentara baik darat, udara ataupun laut diwajibkan tidak menderita varises.

Penyebab Dan Cara Mencegah Varises :
Aktivitas - Jika aktivitas anda dalam satu hari lebih banyak melakukan duduk maka hal ini bisa menyebabkan peredaran darah kurang lancar atau tekanan darah pada kaki meningkat dan pembuluh darah melebar. Sehingga bisa menyebabkan varises. Selain itu aktivitas terlalu banyak berdiri juga dapat menyebabkan varises. Karena orang yang banyak melakukan aktivitas berdiri menyebabkan tekanan darah pada kaki meningkat sehingga menyebabkan pembuluh melebar.
Kehamilan - Salah satu penyebab varises ketika wanita hamil adalah meningkatnya aliran darah dan usia kandungan yang semakin tua. Bahkan varises pada wanita hamil bisa terbawa sampai melahirkan dan ada juga yang tidak hilang meskipun telah melahirkan. Untuk menghindarinya maka anda harus tetap melakukan aktivitas yang cukup misalnya jalan pagi di sekitar rumah, jangan terlalu kecapekan dan beristirahat dengan cukup agar terhindar dari “Kaki Varises”
Kurang Olahraga - Olahragalah secara teratur agar peredaran darah pada tubuh kita menjadi lancar. Biasakan untuk meluruskan kaki bila anda selesai melalukan olahraga .
Faktor Genetik  - Bila orang tua anda pernah mengalami varises maka ada kemungkinan anda juga akan mengalami, hal ini karena adanya genetik yang diturunkan oleh orang tua. Oleh karena itu behati-hatilah untuk tidak melakukan kebiasaan yang dapat menyebabkan timbulnya varises.

0 komentar
 
PGSD Penjas © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters