Label:

Pendidikan Dengan dan Untuk Jasmani

Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses kemajuan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan mempengaruhi majunya suatu bangsa. Sehingga melalui pendidikan diharapkan tercipta generasi yang berpengetahuan tinggi, punya keterampilan, sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan dan merupakan alat pendidikan (Abdulkadir, 1992:2). Hal ini mengandung pengertian bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan yang tak dapat dipisahkan dan tergantikan. Cholik (Khomsin, 2001:53) menyatakan bahwa tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak ada pendidikan jasmani tanpa media gerak, karena gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dari dirinya sendiri. Melalui pendidikan jasmani seorang guru dapat mengembangkan aspek psikomotor, kognitif, dan afektif secara bersama-sama. Abdulkadir (1992:1) menyatakan bahwa pendidikan jasmani menggunakan pendekatan keseluruhan yang mencakup semua kawasan baik organik, motorik, kognitif, maupun afektif.
Gabbar (Harsuki, 2002:57) berpendapat bahwa ada tiga tujuan pokok yang harus dicapai dalam pendidikan jasmani, hal ini meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif merupakan kemampuan untuk berpikir (penelitan, kreativitas, dan hubungan) kemampuan perseptual, kesadaran gerak, dan dukungan atau dorongan akademik. Aspek afektif meliputi kegembiraan, konsep diri, sosialisasi (hubungan kelompok), sikap dan apresiasi untuk aktivitas fisik. Aspek psikomotor meliputi pertumbuhan biologis, kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan dan keterampilan, efisiensi di dalam gerakan, dan sekumpulan dari keterampilan gerak. Dari tujuan tersebut dapat diketahui bahwa salah satu tujuan pendidikan jasmani yaitu menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Sudarno (1992:9) menjelaskan kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk mengatasi cadangan mendadak maupun yang darurat.
Cholik dan Maksum (2007:1) menjelaskan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak pada pola aktivitas masyarakat. Peralatan yang serba otomatis seperti tangga elektronik dan remote controle membuat orang relatif tidak melakukan aktivitas fisik. Hal ini tentunya menyebabkan terjadinya gangguan proses metabolisme tubuh sehingga terjadi penurunan kebugaran jasmani, kesehatan, keterampilan dan bahkan mempengaruhi kapasitas, kreatifitas dan kecerdasan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani merupakan suatu masalah yang harus dihadapi oleh setiap negara yang sedang berkembang termasuk negara Indonesia. Kebugaran jasmani yang baik sangat diperlukan demi kelancaran pembangunan itu sendiri.
Di Indonesia pengembangan kebugaran jasmani yang diberikan para pelajar sudah tercantum dalam kurikulum sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya. Pengembangan kebugaran jasmani tersebut diberikan di sekolah melalui pendidikan jasmani yang dilakukan satu kali dalam seminggu. Dengan pendidikan jasmani inilah diharapkan siswa mempunyai kondisi tubuh yang prima dalam mengikuti semua pembelajaran di sekolah dan menjalani aktivitasnya sehari-hari. Melihat tujuan pendidikan jasmani yang begitu penting, seharusnya setiap siswa di sekolah mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dengan senang dan semangat agar kebugaran jasmani tetap terjaga.

0 komentar
 
PGSD Penjas © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters